Young Shredder

Jumat, 07 Januari 2011

About "JOHN PETRUCCI"

Nama Lengkap: John Peter Petrucci
Website resmi: JohnPetrucci.com
Grup Band Sebelumnya: Majesty
Guitar: Ernie Ball MusicMan, Ibanez
Tempat Lahir: Long Island, New York, 12 Juli 1967
Pengaruh: Steve Morse, Allan Holdsworth, Yngwie Malmsteen, Metallica, Eddie Van Halen

Zodiac: CancerTempat Tinggal: New York
Status: Married
Keahlian: String skipping, berhubung dgn warna Scales, Arpegio, Matrix Modulation, dan lain-lain.

John Petrucci (lahir pada 12 Juli 1967), merupakan sebuah gitar yang dikenal sebagai Amerika Serikat yang membentuk anggota grup progresif metal Dream Theater. Dia juga seorang produser (dengan band teman Mike Portnoy) semua album Dream Theater sejak rilis album adegan Dari J Memori, 1999.

Petrucci besar di Long Island, tepatnya di taman Kings Petrucci dengan John Myung dan Kevin Moore sekolah di tempat yang sama. Petrucci bermain gitar pertama kali pada usia 8 tahun. Dan mulai bermain dengan sebuah band pada usia 12 tahun. Band dan gitaris yang mempengaruhi permainan gitarnya adalah Yngwie Malmsteen, Randy Rhoads, Iron Maiden, Stevie Ray Vaughn, Yes, Rush dan sebagainya. Karena itu berkembang irama metal dan trash, Petrucci menambahkan pengaruhnya pada musik Metallica dan Queensryche.

Petrucci tumbuh dalam keluarga yang suka musik. Hal ini dapat dilihat dari saudaranya yang semua musisi. Sedangkan Petrucci sendiri akhirnya memilih gitar sebagai instrumen pilihan. Petrucci mulai bermain gitar sejak usia 12 tahun. Dia menghabiskan sekitar enam jam dalam satu hari untuk berlatih gitar. Tidak berbeda dari anak-anak lain, Petrucci juga memiliki idola kecil. Dia sangat terpengaruh oleh permainan seperti gitar-gitar Yngwie Malmstein, Steve Morse, Steve Howe, Steve Vai, Stevie Ray Vaughan, Al Di Meola, Alex Lifeson dan Allan Holdsworth. Dia menyebutkan idolanya sebagai “Steves dan Als.” Ia juga dipengaruhi oleh band – band seperti Rush, Yes, Iron Maiden, The ampas, untuk Metallica. Meskipun kecil, Petrucci pernah membuat sebuah band dengan teman, Kevin Moore. Setelah lulus SMA, Petrucci memilih untuk pergi ke sekolah musik, Berklee College of Music di Boston.

Perjalanan karir Petrucci dimulai saat dia belajar di Barklee. Petrucci dan ketika teman sekolah tinggi, John Ro Myung, mempunyai ide untuk membentuk sebuah band untuk mengisi kekosongan saat kuliah. Mereka bertemu dengan drummer Michael “Mike” Stephen Portnoy di kamar praktek di Berklee, dan setelah dua hari negosiasi akhirnya menyetujui untuk bergabung Mike. Menempatkan posisi keyboard oleh seorang teman kecil pertama kalinya, Kevin Moore. Sementara itu, Chris Collins telah dipilih untuk menjadi vokalis. Terbentuklah sebuah band yang bernama Majesty. Keagungan sendiri kesempatan untuk membuat demo album. Namun baginda tidak bertahan lama. Dengan berbagai alasan aliran musik, Chris Collins mengundurkan diri. Tempatnya digantikan oleh Charlie Dominici. Bahkan, nama baginda telah digunakan oleh band lain. Karena alasan itu, Petrucci, Myung, Portnoy, Moore dan Dominici, sepakat untuk mengubah nama band mereka Dream Theater. Dream Theater sendiri diambil dari nama sebuah bioskop favorit ayah Mike Portnoy yang bernama Dream Theater. American pengejaan kata-kata yang berbeda untuk membuat perubahan ke teater teater.

Petrucci bersama Dream Theater merilis album pertama When Dream dan Hari Unite 1987. Petrucci nama yang dikenal banyak orang mulai ketika album kedua Dream Theater, Foto dan Kata-kata, yang dirilis pada tahun 1992, mendapat respon yang baik oleh Amerika Serikat. Tarik saya video klip lagu Under muncul di MTV dan diputar di radio. Album ini juga menelurkan hits seperti Another Day dan Take the Time membuat terkenal Dream Theater. Kemudian diikuti dengan konser – konser Dream Theater dari dalam negeri ke luar negeri. Sampai saat ini, Dream Theater telah merilis 9 studio album, rekaman tinggal 5, dan 7 album single. Dream Theater, tetapi juga tidak bebas dari masalah. Dari mulai konflik internal, gonta – ganti personil, hingga masalah dengan label rekaman pernah dihadapi. Akhirnya formasi dari tahun 1999 yang hingga saat ini adalah John Petrucci (gitar), John Myung (bass), Mike Portnoy (drum), James LaBrie (vokal) dan Jordan Rudess (keyboard). Bersama dengan label baru, Road Runner, Dream Theater merilis album ke-9 tahun yang lalu pada tahun 2007 diberi judul Chaos sistematis.

Pada tahun 1995, Petruuci membuat video instruksional, berjudul Rock Disiplin. Dalam video tersebut, Petrucci menjelaskan teknik – teknik bermain gitar untuk pemula. Pada tahun yang sama, Petrucci juga terlibat sebagai kolumnis di majalah edisi Guitar World, Wild Stringdom Seri. Sebuah buku dengan judul yang sama juga akhirnya diterbitkan sebagai kumpulan pelajaran yang disertakan dalam majalah.

Selain dengan Dream Theater, Petrucci juga ada sisi proyek. Bersama Mike Portnoy (drum), Jordan Rudess (keyboard) dan Tony Levin (bass / Chapman stick), mereka membentuk sebuah grup yang disebut instrumental band Liquid Tension Experiment (LTE). LTE dihasilkan dua album yang cukup sukses di Liquid Tension Experiment I (1998) dan Liquid Tension Experiment II (1999). Petrucci dan istrinya, Rena Sands, mendirikan sebuah label musik dengan nama sendiri Sound Mind Music tahun 2000. Album pertama dirilis oleh label milik Petrucci adalah album duet antara John Petrucci (gitar akustik / listrik) dan Jordan Rudess (piano / keyboard) dengan judul An Evening with John Petrucci dan Jordan Rudess. Pada tahun 2001, Petrucci kesempatan untuk berpartisipasi dalam konser G3 di Amerika Utara dengan “dewa gitar” seperti Joe Satriani dan Steve Vai. Dalam konser G3, Petrucci dibantu oleh Mike Portnoy (drum) dan Dave LaRue (bass). Petrucci melanjutkan konser G3 pada 2005 di Meksiko dan Jepang dengan Joe Satriani, dan Eric Johnson Steve Vai, dan di Amerika Selatan, sekali lagi dengan Satriani dan Vai. Sedangkan untuk tahun 2007, Joe Satriani, Paul Gilbert, John Petrucci dan berkumpul dalam konser G3 di Amerika Utara. Petrucci juga dipercaya untuk mengisi bagian gitar album – album tersebut, seperti keyboard pada album solo Jordan Rudess, Feeding the Wheel (2001) dan pada lagu Czar di Steel dari album solo keyboard Derek Sherenian (ex-Dream Theater keyboardis), Darah dari Snake (2006). Selain itu, dalam album Marty Friedman, Loudspeaker (2007), Petrucci hadir sebagai Special Guest Guitarist. Petrucci juga mengisi soundtrack video game Sega Saturn: Necronomicon. Dalam permainan, Petrucci membuat dua lagu dan kemudian diberi judul Prologue dan Epilogue. Selain Petrucci juga cukup aktif, sebuah gitar klinik di berbagai tempat. Petrucci merupakan voting member dari NARAS (National Academy of Recording Arts and Sciences), di sebuah akademi spark acara penghargaan musik bergengsi di Amerika Serikat, Grammy Award.

Pada tahun 2005, Petrucci merilis album solo gitarnya yang pertama dengan nama Suspended Animation. Diproduseri ini album solo oleh Petrucci dan berteduh di bawah label, Sound Mind Music. Dalam pembuatannya memerlukan waktu hingga empat tahun, Petrucci dibantu oleh Dave LaRue (bass), Dave DiCenso (drum) dan re-mixer, Tony Verderosa. Album ini juga di-mixed oleh Kevin Shirley yang merupakan mix engineer album Dream Theater. Beberapa lagu dalam album tersebut adalah lagu yang tidak pernah Petrucci di G3 konser.

Selain piawai bermain gitar, Petrucci juga piawai membuat lirik. Tema yang seperti itu fantasi, filosofi, keluarga, dan lain-lain. Masalahnya, agama juga tidak lepas dari jangkauan lirik musik. Dalam lagu Dalam Nama Allah (dari album Kereta Thought), Petrucci mengkritik para ahli agama yang mengatasnamakan Tuhan untuk membenarkan semua bentuk kekerasan. Petrucci juga membuat lirik untuk ayahnya yang terserang kanker otak dalam lagu Another Day dalam lagu dan mededikasikannya Take Away My Pain (album Falling Into Infinty) setelah ayahnya meninggal. Untuk lagu – lagu yang terdapat banyak tema filosofis dalam album Metropolis part II: adegan dari memori sebagai Roh membawakan lagu On Life and Beyond ini. Petrucci juga banyak menyoroti masalah psikiatris / psikologis dalam lagu – lagu di album Six Degrees of Inner gangguan. Pada album sistematis Chaos, Petrucci tema fiksi seperti cerita tentang rakasa, vampire, roh / jiwa, dalam lirik – liriknya yang terinspirasi beberapa komik dari berbagai negara.

Sebagai gitaris dunia, Petrucci telah memperoleh beberapa penghargaan. Pada tahun 1992, Petrucci di-mendukung oleh Ibanez Guitar gitar untuk produk mereka. Oleh Ibanez, Petrucci membuat tanda tangan model gitar, Ibanez yang JPM100 P1, P2, P3, P4 dan JPM 90. Festival. Pada tahun 1999, Petrucci memutuskan untuk pindah dari Ibanez Ernie Ball / Music Man. Pada saat yang sama seperti Ibanez, Petrucci buat gitar dengan nama EB / MM John Petrucci BFR Series. Gitar yang digunakan untuk hari ini. Petrucci juga dipercaya untuk menggunakan produk-produk dari DiMarzio (pickups), Ernie Ball (strings), Axess Elektronik (foot controller), Boss (effects), Dunlop (plectrum, efek wah), dan Mesa Boogie (lemari, amplifiers). Solo gitarnya lagu Under a Glass Moon dimasukkan dalam 100 solo gitar terbaik sepanjang masa. Petrucci telah ditampilkan di majalah Guitar Player edisi Oktober 2007. Total Guitar majalah mahkota Petrucci sebagai “Guitarist of the Year 2007?. GuitarOne bahkan menempatkan John Petrucci di peringkat ke-9 “Greatest Shredder of All Time.”

Petrucci kehidupan pribadi tidak berbeda dengan kehidupan orang-orang seperti biasa. Petrucci memiliki istri bernama Rena Sands. Petrucci bertemu dengan Rena pada tahun 1989. RitaAKARena adalah gitaris band metal, Meanstreak, perempuan. Mereka menikah pada tahun 1993. Sampai sekarang, Rena Petrucci dan telah memiliki tiga anak itu, kembar Samantha dan Reny, dan Kiara. Menariknya, sama seperti Petrucci, beberapa personil Dream Theater yang juga menikah dengan personil lainnya Meanstreak. Seperti Mike Portnoy yang menikah dengan Marlene Apuzzo dan John Myung dengan Lisa Martens. Dalam waktu luangnya, selain Petrucci bermain seperti mengahabiskan waktu dengan bercanda bersama keluarganya, liburan, ski, menonton film dan gerak badan.

Masukan ini dipos pada 27 September 2009 9:31 pm dan disimpan pada Akmal MR, Musisi Dunia dengan kaitan (tags) Al Di Meola, Allan Holdsworth, Another Day, Arpegio, Dominici, Dream Theater, Eddie Van Halen, Ernie Ball MusicMan, G3, Ibanez, Iron Maiden, Joe Satriani, John Peter Petrucci, John Petrucci, Jordan Rudess, Kevin Moore, Majesty, Matrix Modulation, Metallica, ohn Myung, Paul Gilbert, Portnoy, Rena Sands, Steve Morse, String skipping, Tony Levin, Yngwie Malmsteen.

About "JOE SATRIANI"

Nama Lengkap : Joe Satriani
Tempat/ Tgl. Lahir : 15 Juli 1956, New york – USA
Group saat ini : Joe Satriani
Group Sebelumya : The Squares
Pengaruh : Jimi Hendrix, Ritchie Blackmore
Guitar : Ibanez JS Series
Keahlian : Tapping, Alternate Picking, dll.

Joe Satriani, pertama kali belajar gitar pada umur 14 thn. Pada usia 15 thn Joe sudah mengajar gitar (selama 3 tahun) kepada beberapa muridnya yang antara lain adalah Steve Vai, Krik Hammet (Metallica) dan Larry La Londe (Primus). Dapat di bayangkan betapa tekunnya dan cepatnya Koe mendalami permainan gitarnya. Sambil mengajar di Second Hand Guitar, Berklee, Joe merilis albumnya yg pertama thn 1986 yg berjudul Not Of This Earth.

Tahun berikutnya, Surfing With The Alien dirilis dan mendapatkan gold dan platinium sales. Tahun 1989 Surfing in a Blue dream pun di rilis dan mencapai angka 750.000 keping untuk penjualannya dan masuk ke nominasi Grammy Awards. Tahun 1992 The Extremist di rilis yang juga masuk nominasi Grammy Awards dan mencapai peringkat 24 di Billboard chart. Tahun berikutnya< Time Machime (dobel CD) di rilis. Di tahun 1995 album yang berjudul Joe Satriani di rilis dan lagu My World masuk nominasi Grammy Awars. Thn 1998 Joe merilis albumnya yang ke delapan berjudul Crystal Planet. Di thn 2000 Joe merilis album Engines Of Creation, di album ini Joe melakukan eksperimen dgn rekaman menggunakan rhytm-rhytm yang dibuat di computer.

Tahun 2001 Joe merilis album livenya Live in San Fransisco. Selain merilis album solonya, Joe Satriani juga merupakan penggagas diadakannya G3. Bersama Steve Vai, Joe sudah beberaapa kali mengadakan konser G3 dengan dewa gitar lainnya seperti Eric Johnson (1996), Andian Leggs, Kenny wayne Shepherd dan Robert Fripp(1997), Michael Schenker dan Uli jhon Roth dgn Brian May sebagai guest star untuk show di London dan Patrick rondat di Prancis(199 8) dan John Petrucci (2001). Joe Satriani juga berpartisipasi dalam Proyek Merry Axemes-nya Stave Vai dan memaikan satu lagu Silent Night yang di aransemen ulang dan juga pernah mengisi posisi gitar untuk Deep Purple di thn 1990-an.

Masukan ini dipos pada 27 September 2009 10:00 pm dan disimpan pada Akmal MR, Musisi Dunia dengan kaitan (tags) Alternate Picking, Berklee, Blue dream, Deep Purple, G3, Grammy Awars., Jimi Hendrix, Joe Satriani, Krik Hammet, Larry La Londe, Live in San Fransisco, Merry Axemes, Metallica, My World, Not Of This Earth, Ritchie Blackmore, Second Hand Guitar, Steve Vai, Surfing With The Alien, Tapping, The Extremist, The Squares, Time Machime.

Selasa, 04 Januari 2011

Tablature Untuk Young Shredder Indonesia

 Ini Ada Sedikit Tablature Gitar Dari Lagunya Mas JOE SATRIANI ,
Bagi Para Pemula,Mungkin Ini Bisa Membantu... ^o^


-|--------------------------------------------------------------------|
-|---10-----------------------------10--------------------------------|
-|-9----9-11b---9-7-9/11-9-9------9----9-11b--9----7---7/9------------|
-|----------------------------------------------------------5/7-------|
-|--------------------------------------------------------------------|
-|--------------------------------------------------------------------|

-|---------------------------------------------------------------------|
-|---10-----------------------------------------12-14-14b-12-----------|
-|-9----9-11-11b-9/7/9-11-11b-9-7-9/11-9-----14--------------14-14b-14-|
-|---------------------------------------------------------------------|
-|---------------------------------------------------------------------|
-|---------------------------------------------------------------------|

-|----17-------------------------------17------------------------------|
-|-17----17-19b-17-15-17/19-17-17---17----17-19b-17-15--17-------------|
-|---------------------------------------------------------------------|
-|------------------------------------------------------------7/5/7----|
-|------------------------------------------------------(echo-2--------|guitar)
-|---------------------------------------------------------------------|

-|--17---------------------------------------17-19-21-21b-19-17-17b-17-|
-|17---17-19-19b-17-15-17-19-19b-17-15-19-17---------------------------|
-|---------------------------------------------------------------------|
-|---------------------------------------------------------------------|
-|---------------------------------------------------------------------|
-|---------------------------------------------------------------------|

-|/x------------------------------------------------------------------|
-|/x-13b-13br-13-10-----10--------------------------------------------|
-|/x----------------12b----12-10-9-7----------------------------------|
-|/x---------------------------------10b-7----------------------------|
-|/x---------------------------------------10-7-----------------------|
-|/x--------------------------------------------10-8-5-3b-/12---------|

-|----------------------------------------------5\/-----5\/----x\-----|
-|-13b-13b-13-10-----10----------------------------------------x\-----|
-| --------------12b--------------5---7-9-7--------------------x\-----|
-|------------------------3-3-5/7------------------------------x\-----|
-|-------------------------------------------------------------x\-----|
-|-------------------------------------------------------------x\-----|

-|--1 pick------------------------------------------------------------|
-|-13b13b13b-13b-13-10----10------------------------------------------|
-|---------------------12-----11h12-11-9-7-9-11-9-7-7h9-/2-2-2--------|
-|--------------------------------------------------------------------|
-|--------------------------------------------------------------------|
-|--------------------------------------------------------------------|

-|-----------------------------------8--8-10h12-10--10-10-10-10/x-----|
-|-13b-13-10-13-10----10---6--6-8h10----------------10-10-10-10/x-----|
-|-----------------12----------------------------------pm-pm----------|
-|--------------------------------------------------------------------|
-|--------------------------------------------------------------------|
-|--------------------------------------------------------------------|

-|-20b-20-17----17----------------------------------------------------|
-|-----------20----20-17----20b-----------15b------------15-18b-------|
-|-----------------------19------11b-9-13-----9-11-12-16--------------|
-|--------------------------------------------------------------------|
-|--------------------------------------------------------------------|
-|--------------------------------------------------------------------|

-|-----17-20-17----17-------------------------------------------3-6-3--|
-|-20b----------20-----20b(22)-----------------------3----3-4-5----5-5-|
-|------------------------------3--5-0-3-5-0-3-5-3-5---5b--------------|
-|---------------------------------------------------------------------|
-|---------------------------------------------------------------------|
-|---------------------------------------------------------------------|

-|--------------------------------------------------------------------|
-|-3/1---------ahahahah-----------------------------x-----------------|
-|-----3b3b3b3b3b3b3b3b-----------------------------x--0--------------|
-|-----------------------3h5-3-2-3-2----------------x-----------------|
-|-----------------------------------1h3-1-1-0------------------------|
-|---------------------------------------------1-0--------------------|

-|----------------------------------------------------------------------|
-|----------------------------------------------------------------------|
-|-3p0-3p0-0-5p0-0-6p0-6p0-0-7p0-0-10p0-10p0-0-12p0-0-10p0-10p0-0-12p0--|
-|----------------------------------------------------------------------|
-|--fast----------------------------------------------------------------|
-|----------------------------------------------------------------------|

-|----------------------------------------------------------------------|
-|----------------------------------------------------------------------|
-|-15-15p0-15p0-0-12p0-15-15p0-15p0-0-17p0-0-19-20p0-21-21p0-0-19p0-----|
-|----------------------------------------------------------------------|
-|--fast----------------------------------------------------------------|
-|----------------------------------------------------------------------|

-|-------------------------22p15-22p15-15-21p15-15-20p15-20p15----------|
-|---------------------0-0-------------------------------------18-20----|
-|-19-20-20/19h21-21p0--------------------------------------------------|
-|----------------------------------------------------------------------|
-|--fast----------------------------------------------------------------|
-|----------------------------------------------------------------------|

-|-18h20-18----18----17h18p17----------18h20p18----19----17h18p17-------|
-|----------20----20----------20-18-20----------20----20----------------|
-|----------------------------------------------------------------------|
-|----------------------------------------------------------------------|
-|--fast----------------------------------------------------------------|
-|----------------------------------------------------------------------|

-|-20p18----17h18p17----------------------18b---------------------------|
-|-------19----------19p18h19-18p17-------------------------------------|
-|------------------------------------20--------------------------------|
-|----------------------------------------------------------------------|
-|--fast----------------------------------------------------------------|
-|----------------------------------------------------------------------|

   2    1        1    1 1/2
-|----------------------------------------------------------------------|
-|--14---11-------17---17-----------------------------------------------|
-|-14---11—11/8--17---17------14b---------------------------------------|
-|----------------------------------------------------------------------|
-|----------------------------------------------------------------------|
-|----------------------------------------------------------------------|

-|-17b-17-14h17p14----14------------------------------------------------|
-|-----------------17----14-17p14----------------------14-17p14----14---|
-|--------------------------------17p16-17-16-14h16h17----------17------|
-|----------------------------------------------------------------------|
-|----------------------------------------------------------------------|
-|----------------------------------------------------------------------|

-|--------------------17-17-----17-----17-----17-20b—17-----------------|
-|-------------0—20b--------20b----20b----20b-------------20b-----------|
-|-17-16p14-16----------------------------------------------------------|
-|----------------------------------------------------------------------|
-|----------------------------------------------------------------------|
-|----------------------------------------------------------------------|

-|17b-17-14b------------------------------------------------------------|
-|-----------15-13/12---------------------------------------------------|
-|--------------------14-12/11------------------------------------------|
-|------------------------------12-10/12--------------------------------|
-|--------------------------------------10/12-10/9-10p9-7h9p7/5-7/5-2/5-|
-|----------------------------------------------------------------------|
                                                                                        
                                          (ring)
-|-----------------------------------------------16b-17-18-19-20-21-22-|
-|-------9-10-11-12-12-11-12-13-14-15-17-17---19-----------------------|
-|-9-11b---------------------------------------------------------------|
-|---------------------------------------------------------------------|
-|---------------------------------------------------------------------|
-|---------------------------------------------------------------------|

-|--------------------------------------------------------------------|
-|---10-----------------------------10--------------------------------|
-|-9----9-11b---9-7-9/11-9-9------9----9-11b--9----7---7/9------------|
-|----------------------------------------------------------5/7-------|
-|--------------------------------------------------------------------|
-|--------------------------------------------------------------------|

-|---------------------------------------------------------------------|
-|---10-----------------------------------------12-14-14b-12-----------|
-|-9----9-11-11b-9/7/9-11-11b-9-7-9/11-9-----14--------------14-14b-14-|
-|---------------------------------------------------------------------|
-|---------------------------------------------------------------------|
-|---------------------------------------------------------------------|

-|----17-------------------------------17-----------------------------|
-|-17----17-19b-17-15-17/19-17-17---17----17-19b-17-15--17------------|
-|--------------------------------------------------------------------|
-|------------------------------------------------------------7/5/7---|
-|--------------------------------------------------------------------|
-|--------------------------------------------------------------------|

-|--17---------------------------------------17-19-21-21b-19-17-17b-17-|
-|17---17-19-19b-17-15-17-19-19b-17-15-19-17---------------------------|
-|---------------------------------------------------------------------|
-|---------------------------------------------------------------------|
-|---------------------------------------------------------------------|
-|---------------------------------------------------------------------|

-|/x------------------------------------------------------------------|
-|/x-13b-13br-13-10-----10--------------------------------------------|
-|/x----------------12b----12-10-9-7----------------------------------|
-|/x---------------------------------10b-7----------------------------|
-|/x---------------------------------------10-7-----------------------|
-|/x--------------------------------------------10-8-5-3b-/12---------|

-|----------------------------------------------5\/-----5\/----x\-----|
-|-13b-13b-13-10-----10----------------------------------------x\-----|
-| --------------12b--------------5---7-9-7--------------------x\-----|
-|------------------------3-3-5/7------------------------------x\-----|
-|-------------------------------------------------------------x\-----|
-|-------------------------------------------------------------x\-----|

-|--1 pick------------------------------------------------------------|
-|-13b13b13b-13b-13-10----10------------------------------------------|
-|---------------------12-----11h12-11-9-7-9-11-9-7-7h9-/2-2-2--------|
-|--------------------------------------------------------------------|
-|--------------------------------------------------------------------|
-|--------------------------------------------------------------------|

-|-----------------------------------8--8-10h12-10--10-10-10-10/x-----|
-|-13b-13-10-13-10----10---6--6-8h10----------------10-10-10-10/x-----|
-|-----------------12----------------------------------pm-pm----------|
-|--------------------------------------------------------------------|
-|--------------------------------------------------------------------|
-|--------------------------------------------------------------------|

-|-20b-20-17----17--------------\-------------------------------------|
-|-----------20----20-17----20b-\----15b--------18b-----10-12b-10—-10-|
-|-----------------------19-----\--------------------12b---------12---|
-|------------------------------\-------------------------------------|
-|------------------------------\-------------------------------------|
-|------------------------------\2b-0----0-2-3-0----------------------|

-|-----------------------------17-20-17----17-------------------------|
-|-----15b----------18b----20b----------20----------------------------|
-|--------------------------------------------------------------------|
-|--------------------------------------------------------------------|
-|--------------------------------------------------------------------|
-|-2b0------0-2-3-0---------------------------------------------------|

-|-15h17p15/14/12\10/12-12/14-12/10-10/12-14-14b-12h14p12/10/9-10/9---|
-|--------------------------------------------------------------------|
-|--------------------------------------------------------------------|
-|--------------------------------------------------------------------|
-|--------------------------------------------------------------------|
-|--------------------------------------------------------------------|

-|--7/5/3-3/5-7-5h7p5p0-7p9h0-9h10p0-12p10-0-9h10-7p0-5p0-3h5p3p0-----|
-|--------------------------------------------------------------------|
-|--------------------------------------------------------------------|
-|--------------------------------------------------------------------|
-|--------------------------------------------------------------------|
-|--------------------------------------------------------------------|

-|--2h3p2p0-3h5p3p0-2h3p2p0-3h5p3p0-----------------------------------|
-|----------------------------------2h3p2p0-3h5p3p0-5h7p5p0-3h5p3p0---|
-|--------------------------------------------------------------------|
-|--------------------------------------------------------------------|
-|--------------------------------------------------------------------|
-|--------------------------------------------------------------------|

-|------------------------------------------22-sustain----------------|
-|-2-0-3/5--------------------15-sustain------------------------------|
-|-------------17-----------------------------------------------------|
-|--------------------------------------------------------------------|
-|--------------------------------------------------------------------|
-|--------------------------------------------------------------------|

Sejarah Musik Rock Indonesia

Saya mencoba menyelamatkan sebuah arsip menarik yang penting tentang runutan sejarah perkembangan musik Rock Di Tanah Air. Untuk referensi dan sumber yang saya dapatkan dari hasil Googling ternyata berada dalam arsip mail seseorang. Silakan nikmati, niscaya anda akan seperti saya, yang terkaget-kaget membacanya.
-----------------------------------------------------------
Awal Mula

Embrio kelahiran scene musik rock underground di Indonesia sulit dilepaskan dari evolusi rocker-rocker pionir era 70-an sebagai pendahulunya. Sebut saja misalnya God Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy(Jakarta), Giant Step, Super Kid (Bandung), Terncem (Solo), AKA/SAS (Surabaya), Bentoel (Malang) hingga Rawe Rontek dari Banten. Mereka inilah generasi pertama rocker Indonesia. Istilah underground sendiri sebenarnya sudah digunakan Majalah Aktuil sejak awal era 70- an. Istilah tersebut digunakan majalah musik dan gaya hidup pionir asal Bandung itu untuk mengidentifikasi band-band yang memainkan musik keras dengan gaya yang lebih `liar’ dan `ekstrem’ untuk ukuran jamannya. Padahal kalau mau jujur, lagu-lagu yang dimainkan band- band tersebut di atas bukanlah lagu karya mereka sendiri, melainkan milik band-band luar negeri macam Deep Purple, Jefferson Airplane, Black Sabbath, Genesis, Led Zeppelin, Kansas, Rolling Stones hingga ELP. Tradisi yang kontraproduktif ini kemudian mencatat sejarah
namanya sempat mengharum di pentas nasional. Sebut saja misalnya El Pamas, Grass Rock (Malang), Power Metal (Surabaya), Adi Metal Rock (Solo), Val Halla (Medan) hingga Roxx (Jakarta). Selain itu Log jugalah yang membidani lahirnya label rekaman rock yang pertama di Indonesia, Logiss Records. Produk pertama label ini adalah album
ketiga God Bless, “Semut Hitam” yang dirilis tahun 1988 dan ludes hingga 400.000 kaset di seluruh Indonesia.

Menjelang akhir era 80-an, di seluruh dunia waktu itu anak-anak muda sedang mengalami demam musik thrash metal. Sebuah perkembangan style musik metal yang lebih ekstrem lagi dibandingkan heavy metal. Band- band yang menjadi gods-nya antara lain Slayer, Metallica, Exodus, Megadeth, Kreator, Sodom, Anthrax hingga Sepultura. Kebanyakan kota- kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Surabaya, Malang hingga Bali, scene undergroundnya pertama kali lahir dari genre musik ekstrem tersebut. Di Jakarta sendiri komunitas metal pertama kali tampil di depan publik pada awal tahun 1988. Komunitas anak metal (saat itu istilah underground belum populer) ini biasa hang out di Pid Pub, sebuah pub kecil di kawasan pertokoan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Menurut Krisna J. Sadrach, frontman Sucker Head, selain nongkrong, anak-anak yang hang out di sana oleh Tante Esther, owner Pid Pub, diberi kesempatan untuk bisa manggung di sana. Setiap malam minggu biasanya selalu ada live show dari band-band baru di Pid Pub dan kebanyakan band-band tersebut mengusung musik rock atau metal.

Band-band yang sering hang out di scene Pid Pub ini antara lain Roxx (Metallica & Anthrax), Sucker Head (Kreator & Sepultura), Commotion Of Resources (Exodus), Painfull Death, Rotor (Kreator), Razzle (GN’R), Parau (DRI & MOD), Jenazah, Mortus hingga Alien Scream (Obituary). Beberapa band diatas pada perjalanan berikutnya banyak yang membelah diri menjadi band-band baru. Commotion Of Resources adalah cikal bakal band gothic metal Getah, sedangkan Parau adalah embrio band death metal lawas Alien Scream. Selain itu Oddie, vokalis Painfull Death selanjutnya membentuk grup industrial Sic Mynded di Amerika Serikat bersama Rudi Soedjarwo (sutradara Ada Apa Dengan Cinta?). Rotor sendiri dibentuk pada tahun 1992 setelah cabutnya gitaris Sucker Head, Irvan Sembiring yang merasa konsep musik Sucker Head saat itu masih kurang ekstrem baginya.

Semangat yang dibawa para pendahulu ini memang masih berkutat pola tradisi `sekolah lama’, bangga menjadi band cover version! Di antara mereka semua, hanya Roxx yang beruntung bisa rekaman untuk single pertama mereka, “Rock Bergema”. Ini terjadi karena mereka adalah salah satu finalis Festival Rock Se-Indonesia ke-V. Mendapat kontrak rekaman dari label adalah obsesi yang terlalu muluk saat itu. Jangankan rekaman, demo rekaman bisa diputar di radio saja mereka sudah bahagia. Saat itu stasiun radio yang rutin mengudarakan musik- musik rock/metal adalah Radio Bahama, Radio Metro Jaya dan Radio SK. Dari beberapa radio tersebut mungkin yang paling legendaris adalah Radio Mustang. Mereka punya program bernama Rock N’ Rhythm yang
mengudara setiap Rabu malam dari pukul 19.00 – 21.00 WIB. Stasiun radio ini bahkan sempat disatroni langsung oleh dedengkot thrash metal Brasil, Sepultura, kala mereka datang ke Jakarta bulan Juni 1992. Selain medium radio, media massa yang kerap mengulas berita- berita rock/metal pada waktu itu hanya Majalah HAI, Tabloid Citra Musik dan Majalah Vista.

Selain hang out di Pid Pub tiap akhir pekan, anak-anak metal ini sehari-harinya nongkrong di pelataran Apotik Retna yang terletak di daerah Cilandak, Jakarta Selatan. Beberapa selebritis muda yang dulu sempat nongkrong bareng (groupies?) anak-anak metal ini antara lain Ayu Azhari, Cornelia Agatha, Sophia Latjuba, Karina Suwandi hingga Krisdayanti. Aktris Ayu Azhari sendiri bahkan sempat dipersunting sebagai istri oleh (alm) Jodhie Gondokusumo yang merupakan vokalis Getah dan juga
mantan vokalis Rotor.

Tak seberapa jauh dari Apotik Retna, lokasi lain yang sering dijadikan lokasi rehearsal adalah Studio One Feel yang merupakan studio latihan paling legendaris dan bisa dibilang hampir semua band- band rock/metal lawas ibukota pernah rutin berlatih di sini. Selain Pid Pub, venue alternatif tempat band-band rock underground
manggung pada masa itu adalah Black Hole dan restoran Manari Open Air di Museum Satria Mandala (cikal bakal Poster Café). Diluar itu, pentas seni MA dan acara musik kampus sering kali pula di “infiltrasi” oleh band-band metal tersebut. Beberapa pensi yang historikal di antaranya adalah Pamsos (SMA 6 Bulungan), PL Fair (SMA
Pangudi Luhur), Kresikars (SMA 82), acara musik kampus Universitas
Nasional (Pejaten), Universitas Gunadarma, Universitas Indonesia (Depok), Unika Atmajaya Jakarta, Institut Teknologi Indonesia (Serpong) hingga Universitas Jayabaya (Pulomas).

Berkonsernya dua supergrup metal internasional di Indonesia, Sepultura (1992) dan Metallica (1993) memberi kontribusi cukup besar bagi perkembangan band-band metal sejenis di Indonesia. Tak berapa lama setelah Sepultura sukses “membakar” Jakarta dan Surabaya, band speed metal Roxx merilis album debut self-titled mereka di bawah
label Blackboard. Album kaset ini kelak menjadi salah satu album speed metal klasik Indonesia era 90-an. Hal yang sama dialami pula oleh Rotor. Sukses membuka konser fenomenal Metallica selama dua hari berturut-turut di Stadion Lebak Bulus, Rotor lantas merilis album thrash metal major labelnya yang pertama di Indonesia, Behind The 8th Ball (AIRO). Bermodalkan rekomendasi dari manajer tur Metallica dan honor 30 juta rupiah hasil dua kali membuka konser Metallica, para personel Rotor (minus drummer Bakkar Bufthaim) lantas eksodus ke negeri Paman Sam untuk mengadu nasib. Sucker Head sendiri tercatat paling telat dalam merilis album debut dibanding band
seangkatan mereka lainnya. Setelah dikontrak major label lokal, Aquarius
Musikindo, baru di awal 1995 mereka merilis album `The Head Sucker’. Hingga kini Sucker Head tercatat sudah merilis empat buah album.

Dari sedemikian panjangnya perjalanan rock underground di tanah air, mungkin baru di paruh pertama dekade 90-anlah mulai banyak terbentuk scene-scene underground dalam arti sebenarnya di Indonesia. Di Jakarta sendiri konsolidasi scene metal secara masif berpusat di Blok M sekitar awal 1995. Kala itu sebagian anak-anak metal sering
terlihat nongkrong di lantai 6 game center Blok M Plaza dan di sebuah resto waralaba terkenal di sana. Aktifitas mereka selain hang out adalah bertukar informasi tentang band-band lokal daninternasional, barter CD, jual-beli t-shirt metal hingga merencanakan pengorganisiran konser. Sebagian lagi yang lainnya memilih hang out di basement Blok Mall yang kebetulan letaknya berada di bawah tanah.

Pada era ini hype musik metal yang masif digandrungi adalah subgenre yang makin ekstrem yaitu death metal, brutal death metal, grindcore, black metal hingga gothic/doom metal. Beberapa band yang makin mengkilap namanya di era ini adalah Grausig, Trauma, Aaarghhh, Tengkorak, Delirium Tremens, Corporation of Bleeding, Adaptor, Betrayer, Sadistis, Godzilla dan sebagainya. Band grindcore Tengkorak pada tahun 1996 malah tercatat sebagai band yang pertama kali merilis mini album secara independen di Jakarta dengan judul `It’s A Proud To Vomit Him’. Album ini direkam secara profesional di Studio Triple M, Jakarta dengan sound engineer Harry Widodo (sebelumnya pernah menangani album Roxx, Rotor, Koil, Puppen dan PAS).

Tahun 1996 juga sempat mencatat kelahiran fanzine musik underground pertama di Jakarta, Brainwashed zine. Edisi pertama Brainwashed terbit 24 halaman dengan menampilkan cover Grausig dan profil band Trauma, Betrayer serta Delirium Tremens. Di ketik di komputer berbasis system operasi Windows 3.1 dan lay-out cut n’ paste tradisional, Brainwashed kemudian diperbanyak 100 eksemplar dengan mesin foto kopi milik saudara penulis sendiri. Di edisi-edisi berikutnya Brainwashed mengulas pula band-band hardcore, punk bahkan ska. Setelah terbit fotokopian hingga empat edisi, di tahun 1997 Brainwashed sempat dicetak ala majalah profesional dengan cover
penuh warna. Hingga tahun 1999 Brainwashed hanya kuat terbit hingga tujuh edisi, sebelum akhirnya di tahun 2000 penulis menggagas format e-zine di internet (www.bisik.com). Media-media serupa yang selanjutnya lebih konsisten terbit di Jakarta antara lain Morbid Noise zine, Gerilya zine, Rottrevore zine, Cosmic zine dan
sebagainya.

29 September 1996 menandakan dimulainya sebuah era baru bagi perkembangan rock underground di Jakarta. Tepat pada hari itulah digelar acara musik indie untuk pertama kalinya di Poster Café. Acara bernama “Underground Session” ini digelar tiap dua minggu sekali pada malam hari kerja. Café legendaris yang dimiliki rocker gaek
Ahmad Albar ini banyak melahirkan dan membesarkan scene musik indie baru yang memainkan genre musik berbeda dan lebih variatif. Lahirnya scene Brit/indie pop, ledakan musik ska yang fenomenal era 1997 – 2000 sampai tawuran massal bersejarah antara sebagian kecil massa Jakarta dengan Bandung terjadi juga di tempat ini. Getah,
Brain The Machine, Stepforward, Dead Pits, Bloody Gore, Straight Answer, Frontside, RU Sucks, Fudge, Jun Fan Gung Foo, Be Quiet, Bandempo, Kindergarten, RGB, Burning Inside, Sixtols, Looserz, HIV, Planet Bumi, Rumahsakit, Fable, Jepit Rambut, Naif, Toilet Sounds, Agus Sasongko & FSOP adalah sebagian kecil band-band yang `kenyang’ manggung di sana.

10 Maret 1999 adalah hari kematian scene Poster Café untuk selama- lamanya. Pada hari itu untuk terakhir kalinya diadakan acara musik di sana (Subnormal Revolution) yang berujung kerusuhan besar antara massa punk dengan warga sekitar hingga berdampak hancurnya beberapa mobil dan unjuk giginya aparat kepolisian dalam membubarkan massa. Bubarnya Poster Café diluar dugaan malah banyak melahirkan venue- venue alternatif bagi masing-masing scene musik indie. Café Kupu- Kupu di Bulungan sering digunakan scene musik ska, Pondok Indah Waterpark, GM 2000 café dan Café Gueni di Cikini untuk scene Brit/indie pop, Parkit De Javu Club di Menteng untuk gigs punk/hardcore dan juga indie pop. Belakangan BB’s Bar yang super- sempit di Menteng sering disewa untuk acara garage rock-new wave-mellow punk juga rock yang kini sedang hot, seperti The Upstairs, Seringai, The Brandals, C’mon Lennon, Killed By Butterfly, Sajama Cut,
Devotion dan banyak lagi. Di antara semuanya, mungkin yang paling `netral’ dan digunakan lintas-scene cuma Nirvana Café yangterletak di basement Hotel Maharadja, Jakarta Selatan. Di tempat ini pulalah, 13 Januari 2002 silam, Puppen `menghabisi riwayat’ mereka dalam sebuah konser bersejarah yang berjudul, “Puppen : Last Show Ever”, sebuah rentetan show akhir band Bandung ini sebelum membubarkan diri.

Scene Punk/Hardcore/Brit/Indie Pop

Invasi musik grunge/alternative dan dirilisnya album Kiss This dari Sex Pistols pada tahun 1992 ternyata cukup menjadi trigger yang ampuh dalam melahirkan band-band baru yang tidak memainkan musik metal. Misalnya saja band Pestol Aer dari komunitas Young Offender yang diawal kiprahnya sering meng-cover lagu-lagu Sex Pistols lengkap dengan dress-up punk dan haircut mohawknya. Uniknya, pada perjalanan selanjutnya, sekitar tahun 1994, Pestol Aer kemudian mengubah arah musik mereka menjadi band yang mengusung genre british/indie pop ala The Stone Roses. Konon, peristiwa historik ini
kemudian menjadi momen yang cukup signifikan bagi perkembangan scene british/indie pop di Jakarta. Sebelum bubar, di pertengahan 1997 mereka sempat merilis album debut bertitel `…Jang Doeloe’. Generasi awal dari scene brit pop ini antara lain adalah band Rumahsakit, Wondergel, Planet Bumi, Orange, Jellyfish, Jepit Rambut, Room-V,
Parklife hingga Death Goes To The Disco.

Pestol Aer memang bukan band punk pertama, ibukota ini di tahun 1989 sempat melahirkan band punk/hardcore pionir Antiseptic yang kerap memainkan nomor-nomor milik Black Flag, The Misfits, DRI sampai Sex Pistols. Lukman (Waiting Room/The Superglad) dan Robin (Sucker Head/Noxa) adalah alumnus band ini juga. Selain sering manggung di Jakarta, Antiseptic juga sempat manggung di rockfest legendaris Bandung, Hullabaloo II pada akhir 1994. Album debut Antiseptic sendiri yang bertitel `Finally’ baru rilis delapan tahun kemudian (1997) secara D.I.Y. Ada juga band alternatif seperti Ocean yang memainkan musik ala Jane’s Addiction dan lainnya, sayangnya mereka tidak sempat merilis rekaman.

Selain itu, di awal 1990, Jakarta juga mencetak band punk rock The Idiots yang awalnya sering manggung meng-cover lagu-lagu The Exploited. Nggak jauh berbeda dengan Antiseptic, baru sembilan tahun kemudian The Idiots merilis album debut mereka yang bertitel `Living Comfort In Anarchy’ via label indie Movement Records. Komunitas-
komunitas punk/hardcore juga menjamur di Jakarta pada era 90-an tersebut. Selain komunitas Young Offender tadi, ada pula komunitas South Sex (SS) di kawasan Radio Dalam, Subnormal di Kelapa Gading, Semi-People di Duren Sawit, Brotherhood di Slipi, Locos di Blok M hingga SID Gank di Rawamangun.

Sementara rilisan klasik dari scene punk/hardcore Jakarta adalah album kompilasi Walk Together, Rock Together (Locos Enterprise) yang rilis awal 1997 dan memuat singel antara lain dari band Youth Against Fascism, Anti Septic, Straight Answer, Dirty Edge dan sebagainya. Album kompilasi punk/hardcore klasik lainnya adalah Still One, Still Proud (Movement Records) yang berisikan singel dari Sexy Pig, The Idiots, Cryptical Death hingga Out Of Control.

Bandung scene

Di Bandung sekitar awal 1994 terdapat studio musik legendaris yang menjadi cikal bakal scene rock underground di sana. Namanya Studio Reverse yang terletak di daerah Sukasenang. Pembentukan studio ini digagas oleh Richard Mutter (saat itu drummer PAS) dan Helvi. Ketika semakin berkembang Reverse lantas melebarkan sayap bisnisnya dengan
membuka distro (akronim dari distribution) yang menjual CD, kaset, poster, t-shirt, serta berbagai aksesoris import lainnya. Selain distro, Richard juga sempat membentuk label independen 40.1.24 yang rilisan pertamanya di tahun 1997 adalah kompilasi CD yang bertitel “Masaindahbangetsekalipisan.” Band-band indie yang ikut serta di kompilasi ini antara lain adalah Burger Kill, Puppen, Papi, Rotten To The Core, Full of Hate dan Waiting Room, sebagai satu- satunya band asal Jakarta.

Band-band yang sempat dibesarkan oleh komunitas Reverse ini antara lain PAS dan Puppen. PAS sendiri di tahun 1993 menorehkan sejarah sebagai band Indonesia yang pertama kali merilis album secara independen. Mini album mereka yang bertitel “Four Through The S.A.P” ludes terjual 5000 kaset dalam waktu yang cukup singkat. Mastermind yang melahirkan ide merilis album PAS secara independen tersebut adalah (alm) Samuel Marudut. Ia adalah Music Director Radio GMR, sebuah stasiun radio rock pertama di Indonesia yang kerap memutar demo-demo rekaman band-band rock amatir asal Bandung, Jakarta dan sekitarnya. Tragisnya, di awal 1995 Marudut ditemukan tewas tak bernyawa di kediaman Krisna Sucker Head di Jakarta. Yang mengejutkan, kematiannya ini, menurut Krisna, diiringi lagu The End dari album Best of The Doors yang diputarnya pada tape di kamar Krisna. Sementara itu Puppen yang dibentuk pada tahun 1992 adalah salah satu pionir hardcore lokal yang hingga akhir hayatnya di tahun 2002 sempat merilis tiga album yaitu, Not A Pup E.P. (1995), MK II (1998) dan Puppen s/t (2000). Kemudian menyusul Pure Saturday dengan albumnya yang self-titled. Album ini kemudian dibantu promosinya oleh Majalah Hai. Kubik juga mengalami hal yang sama, dengan cara bonus kaset 3 lagu sebelum rilis albumnya.

Agak ke timur, masih di Bandung juga, kita akan menemukan sebuah komunitas yang menjadi episentrum underground metal di sana, komunitas Ujung Berung. Dulunya di daerah ini sempat berdiri Studio Palapa yang banyak berjasa membesarkan band-band underground cadas macam Jasad, Forgotten, Sacrilegious, Sonic Torment, Morbus Corpse, Tympanic Membrane, Infamy, Burger Kill dan sebagainya. Di sinilah kemudian pada awal 1995 terbit fanzine musik pertama di Indonesia yang bernama Revograms Zine. Editornya Dinan, adalah vokalis band Sonic Torment yang memiliki single unik berjudul “Golok Berbicara”. Revograms Zine tercatat sempat tiga kali terbit dan kesemua materi isinya membahas band-band metal/hardcore lokal maupun internasional.

Kemudian taklama kemudian fanzine indie seperti Swirl, Tigabelas, Membakar Batas dan yang lainnya ikut meramaikan media indie. Ripple dan Trolley muncul sebagai majalah yang membahas kecenderungan subkultur Bandung dan jug lifestylenya. Trolley bangkrut tahun 2002, sementara Ripple berubah dari pocket magazine ke format majalah standar. Sementara fanzine yang umumnya fotokopian hingga kini masih terus eksis. Serunya di Bandung tak hanya musik ekstrim yang maju tapi juga scene indie popnya. Sejak Pure Saturday muncul, berbagai band indie pop atau alternatif, seperti Cherry Bombshell, Sieve, Nasi Putih hingga yang terkini seperti The Milo, Mocca, Homogenic. Begitu pula scene ska yang sebenarnya sudah ada jauh sebelum trend ska besar. Band seperti Noin Bullet dan Agent Skins sudah lama mengusung genre musik ini.

Siapapun yang pernah menyaksikan konser rock underground di Bandung pasti takkan melupakan GOR Saparua yang terkenal hingga ke berbagai pelosok tanah air. Bagi band-band indie, venue ini laksana gedung keramat yang penuh daya magis. Band luar Bandung manapun kalau belum di `baptis’ di sini belum afdhal rasanya. Artefak subkultur bawah tanah Bandung paling legendaris ini adalah saksi bisu digelarnya beberapa rock show fenomenal seperti Hullabaloo, Bandung Berisik hingga Bandung Underground. Jumlah penonton setiap acara-acara di atas tergolong spektakuler, antara 5000 – 7000 penonton! Tiket masuknya saja sampai diperjualbelikan dengan harga fantastis segala oleh para calo. Mungkin ini merupakan rekor tersendiri yang belum terpecahkan hingga saat ini di Indonesia untuk ukuran rock show underground.

Sempat dijuluki sebagai barometer rock underground di Indonesia, Bandung memang merupakan kota yang menawarkan sejuta gagasan-gagasan cerdas bagi kemajuan scene nasional. Booming distro yang melanda seluruh Indonesia saat ini juga dipelopori oleh kota ini. Keberhasilan menjual album indie hingga puluhan ribu keping yang dialami band Mocca juga berawal dari kota ini. Bahkan Burger Kill, band hardcore Indonesia yang pertama kali teken kontrak dengan major label, Sony Music Indonesia, juga dibesarkan di kota ini. Belum lagi majalah Trolley (RIP) dan Ripple yang seakan menjadi reinkarnasi Aktuil di jaman sekarang, tetap loyal memberikan porsi terbesar liputannya bagi band-band indie lokal keren macam Koil, Kubik, Balcony, The Bahamas, Blind To See, Rocket Rockers, The Milo, Teenage Death Star, Komunal hingga The S.I.G.I.T. Coba cek webzine Bandung, Death Rock Star (www.deathrockstar.tk) untuk membuktikannya. Asli, kota yang satu ini memang nggak ada matinya!

Scene Jogjakarta

Kota pelajar adalah julukan formalnya, tapi siapa sangka kalau kota ini ternyata juga menjadi salah satu scene rock underground terkuat di Indonesia? Well, mari kita telusuri sedikit sejarahnya. Komunitas metal underground Jogjakarta salah satunya adalah Jogja Corpsegrinder. Komunitas ini sempat menerbitkan fanzine metal Human Waste, majalah Megaton dan menggelar acara metal legendaris di sana, Jogja Brebeg. Hingga kini acara tersebut sudah terselenggara sepuluh kali! Band-band metal underground lawas dari kota ini antara lain Death Vomit, Mortal Scream, Impurity, Brutal Corpse, Mystis, Ruction.

Untuk scene punk/hardcore/industrial-nya yang bangkit sekitar awal 1997 tersebutlah nama Sabotage, Something Wrong, Noise For Violence, Black Boots, DOM 65, Teknoshit hingga yang paling terkini, Endank Soekamti. Sedangkan untuk scene indie rock/pop, beberapa nama yang patut di highlight adalah Seek Six Sick, Bangkutaman, Strawberry’s Pop sampai The Monophones. Selain itu, band ska paling keren yang pernah terlahir di Indonesia, Shaggy Dog, juga berasal dari kota ini. Shaggy Dog yang kini dikontrak EMI belakangan malah sedang asyik menggelar tur konser keliling Eropa selama 3 bulan! Kota gudeg ini tercatat juga pernah menggelar Parkinsound, sebuah festival musik elektronik yang pertama di Indonesia. Parkinsound #3 yang diselenggarakan tanggal 6 Juli 2001 silam di antaranya menampilkan Garden Of The Blind, Mock Me Not, Teknoshit, Fucktory, Melancholic Bitch hingga
Mesin Jahat.

Scene Surabaya

Scene underground rock di Surabaya bermula dengan semakin tumbuh-berkembangnya band-band independen beraliran death metal/grindcore sekitar pertengahan tahun 1995. Sejarah terbentuknya berawal dari event Surabaya Expo (semacam Jakarta Fair di DKI - Red) dimana band- band underground metal seperti, Slowdeath, Torture, Dry, Venduzor, Bushido manggung di sebuah acara musik di event tersebut.

Setelah event itu masing-masing band tersebut kemudian sepakat untuk mendirikan sebuah organisasi yang bernama Independen. Base camp dari organisasi yang tujuan dibentuknya sebagai wadah pemersatu serta sarana sosialisasi informasi antar musisi/band underground metal ini waktu itu dipusatkan di daerah Ngagel Mulyo atau tepatnya di studio milik band Retri Beauty (band death metal dengan semua personelnya cewek, kini RIP - Red). Anggota dari organisasi yang merupakan cikal bakal terbentuknya scene underground metal di Surabaya ini memang sengaja dibatasi hanya sekitar 7-10 band saja.

Rencana pertama Independen waktu itu adalah menggelar konser underground rock di Taman Remaja, namun rencana ini ternyata gagal karena kesibukan melakukan konsolidasi di dalam scene. Setelah semakin jelas dan mulai berkembangnya scene underground metal di Surabaya pada akhir bulan Desember 1997 organisasi Independen resmi dibubarkan. Upaya ini dilakukan demi memperluas jaringan agar semakin tidak tersekat-sekat atau menjadi terkotak-kotak komunitasnya.

Pada masa-masa terakhir sebelum bubarnya organisasi Independen, divisi record label mereka tercatat sempat merilis beberapa buah album milik band-band death metal/grindcore Surabaya. Misalnya debut album milik Slowdeath yang bertitel “From Mindless Enthusiasm to Sordid Self-Destruction” (September 96), debut album Dry berjudul “Under The Veil of Religion” (97), Brutal Torture “Carnal Abuse”, Wafat “Cemetery of Celerage” hingga debut album milik Fear Inside
yang bertitel “Mindestruction”. Tahun-tahun berikutnya barulah underground metal di Surabaya dibanjiri oleh rilisan-rilisan album milik Growl, Thandus, Holy Terror, Kendath hingga Pejah.

Sebagai ganti Independen kemudian dibentuklah Surabaya Underground Society (S.U.S) tepat di malam tahun baru 1997 di kampus Universitas 45, saat diselenggarakannya event AMUK I. Saat itu di Surabaya juga telah banyak bermunculan band-band baru dengan aliran musik black metal. Salah satu band death metal lama yaitu, Dry kemudian berpindah konsep musik seiring dengan derasnya pengaruh musik black metal di Surabaya kala itu.

Hanya bertahan kurang lebih beberapa bulan saja, S.U.S di tahun yang sama dilanda perpecahan di dalamnya. Band-band yang beraliran black metal kemudian berpisah untuk membentuk sebuah wadah baru bernama ARMY OF DARKNESS yang memiliki basis lokasi di daerah Karang Rejo. Berbeda dengan black metal, band-band death metal selanjutnya memutuskan tidak ikut membentuk organisasi baru. Selanjutnya di bulan September 1997 digelar event AMUK II di IKIP Surabaya. Event ini kemudian mencatat sejarah sendiri sebagai event paling sukses di Surabaya kala itu. 25 band death metal dan black metal tampil sejak pagi hingga sore hari dan ditonton oleh kurang lebih 800 – 1000 orang. Arwah, band black metal asal Bekasi juga turut tampil di even tersebut sebagai band undangan.

Scene ekstrem metal di Surabaya pada masa itu lebih banyak didominasi oleh band-band black metal dibandingkan band death metal/grindcore. Mereka juga lebih intens dalam menggelar event-event musik black metal karena banyaknya jumlah band black metal yang muncul. Tercatat kemudian event black metal yang sukses digelar di Surabaya seperti ARMY OF DARKNESS I dan II.

Tepat tanggal 1 Juni 1997 dibentuklah komunitas underground INFERNO 178 yang markasnya terletak di daerah Dharma Husada (Jl. Prof. DR. Moestopo,Red). Di tempat yang agak mirip dengan rumah-toko (Ruko) ini tercatat ada beberapa divisi usaha yaitu, distro, studio musik, indie label, fanzine, warnet dan event organizer untuk acara-acara underground di Surabaya. Event-event yang pernah di gelar oleh INFERNO 178 antara lain adalah, STOP THE MADNESS, TEGANGAN TINGGI I & II hingga BLUEKHUTUQ LIVE.

Band-band underground rock yang kini bernaung di bawah bendera INFERNO 178 antara lain, Slowdeath, The Sinners, Severe Carnage, System Sucks, Freecell, Bluekuthuq dan sebagainya. Fanzine metal asal komunitas INFERNO 178, Surabaya bernama POST MANGLED pertama kali terbit kala itu di event TEGANGAN TINGGI I di kampus Unair dengan tampilnya band-band punk rock dan metal. Acara ini tergolong kurang sukses karena pada waktu yang bersamaan juga digelar sebuah event black metal. Sayangnya, hal ini juga diikuti dengan mandegnya proses penggarapan POST MANGLED Zine yang tidak kunjung mengeluarkan edisinya yang terbaru hingga kini.

Maka, untuk mengantisipasi terjadinya stagnansi atau kesenjangan informasi di dalam scene, lahirlah kemudian GARIS KERAS Newsletter yang terbit pertama kali bulan Februari 1999. Newsletter dengan format fotokopian yang memiliki jumlah 4 halaman itu banyak mengulas berbagai aktivitas musik underground metal, punk hingga HC tak hanya di Surabaya saja tetapi lebih luas lagi. Respon positif pun menurut mereka lebih banyak datang justeru dari luar kota Surabaya itu sendiri. Entah mengapa, menurut mereka publik underground rock di Surabaya kurang apresiatif dan minim dukungannya terhadap publikasi independen macam fanzine atau newsletter tersebut. Hingga akhir hayatnya GARIS KERAS Newsletter telah menerbitkan edisinya hingga ke- 12.

Divisi indie label dari INFERNO 178 paling tidak hingga sekitar 10 rilisan album masih tetap menggunakan nama Independen sebagai nama label mereka. Baru memasuki tahun 2000 yang lalu label INFERNO 178 Productions resmi memproduksi album band punk tertua di Surabaya, The Sinners yang berjudul “Ajang Kebencian”. Selanjutnya label
INFERNO 178 ini akan lebih berkonsentrasi untuk merilis produk- produk berkategori non-metal. Sedangkan untuk label khusus death metal/brutal death/grindcore dibentuklah kemudian Bloody Pigs Records oleh Samir (kini gitaris TENGKORAK) dengan album kedua Slowdeath yang bertitel “Propaganda” sebagai proyek pertamanya yang dibarengi pula dengan menggelar konser promo tunggal Slowdeath di Café Flower sekitar bulan September 2000 lalu yang dihadiri oleh 150- an penonton. Album ini sempat mencatat sold out walau masih dalam jumlah terbatas saja. Ludes 200 keping tanpa sisa.

Scene Malang

Kota berhawa dingin yang ditempuh sekitar tiga jam perjalanan dari Surabaya ini ternyata memiliki scene rock underground yang “panas” sejak awal dekade 90-an. Tersebutlah nama Total Suffer Community(T.S.C) yang menjadi motor penggerak bagi kebangkitan komunitas rock underground di Malang sejak awal 1995. Anggota komunitas ini terdiri dari berbagai macam musisi lintas-scene, namun dominasinya tetap
saja anak-anak metal. Konser rock underground yang pertama kali digelar di kota Malang diorganisir pula oleh komunitas ini. Acara bertajuk Parade Musik Underground tersebut digelar di Gedung Sasana Asih YPAC pada tanggal 28 Juli 1996 dengan menampilkan band-band lokal Malang seperti Bangkai (grindcore), Ritual Orchestra (black metal),Sekarat (death metal), Knuckle Head (punk/hc), Grindpeace (industrial
death metal), No Man’s Land (punk), The Babies (punk) dan juga band-band asal Surabaya, Slowdeath (grindcore) serta The Sinners (punk).

Beberapa band Malang lainnya yang patut di beri kredit antara lain Keramat, Perish, Genital Giblets, Santhet dan tentunya Rotten Corpse. Band yang terakhir disebut malah menjadi pelopor style brutal death metal di Indonesia. Album debut mereka yang
bertitel “Maggot Sickness” saat itu menggemparkan scene metal di Jakarta, Bandung, Jogjakarta dan Bali karena komposisinya yang solid dan kualitas rekamannya yang top notch. Belakangan band ini pecah menjadi dua dan salah satu gitaris sekaligus pendirinya, Adyth, hijrah ke Bandung dan membentuk Disinfected. Di kota inilah lahir untuk kedua kalinya fanzine musik di Indonesia. Namanya Mindblast zine yang
diterbitkan oleh dua orang scenester, Afril dan Samack pada akhir 1995. Afril sendiri merupakan eks-vokalis band Grindpeace yang kini eksis di band crust-grind gawat, Extreme Decay. Sementara indie label pionir yang hingga kini masih bertahan serta tetap produktif merilis album di Malang adalah Confused Records

Scene Bali

Berbicara scene underground di Bali kembali kita akan menemukan komunitas metal sebagai pelopornya. Penggerak awalnya adalah komunitas 1921 Bali Corpsegrinder di Denpasar. Ikut eksis di dalamnya antara lain, Dede Suhita, Putra Pande, Age Grindcorner dan Sabdo Moelyo. Dede adalah editor majalah metal Megaton yang terbit di
Jogjakarta, Putra Pande adalah salah satu pionir webzine metal Indonesia
Corpsegrinder (kini Anorexia Orgasm) sejak 1998, Age adalah pengusaha distro yang pertama di Bali dan Moel adalah gitaris/vokalis band death metal etnik, Eternal Madness yang aktif menggelar konser underground di sana. Nama 1921 sebenarnya diambil dari durasi siaran program musik metal mingguan di Radio Cassanova, Bali yang
berlangsung dari pukul 19.00 hingga 21.00 WITA.

Awal 1996 komunitas ini pecah dan masing-masing individunya jalan sendiri-sendiri. Moel bersama EM Enterprise pada tanggal 20 Oktober 1996 menggelar konser underground besar pertama di Bali bernama Total Uyut di GOR Ngurah Rai, Denpasar. Band-band Bali yang tampil diantaranya Eternal Madness, Superman Is Dead, Pokoke, Lithium, Triple Punk, Phobia, Asmodius hingga Death Chorus. Sementara band- band luar Balinya adalah Grausig, Betrayer (Jakarta), Jasad, Dajjal, Sacrilegious, Total Riot (Bandung) dan Death Vomit (Jogjakarta). Konser ini sukses menyedot sekitar 2000 orang penonton dan hingga sekarang menjadi festival rock underground tahunan di sana. Salah satu
alumni Total Uyut yang sekarang sukses besar ke seantero nusantara adalah band punk asal Kuta, Superman Is Dead. Mereka malah menjadi band punk pertama di Indonesia yang dikontrak 6 album oleh Sony Music Indonesia. Band-band indie Bali masa kini yang stand out di antaranya adalah Navicula, Postmen, The Brews, Telephone, Blod Shot Eyes
dan tentu saja Eternal Madness yang tengah bersiap merilis album ke tiga mereka dalam waktu dekat.

Memasuki era 2000-an scene indie Bali semakin menggeliat. Kesuksesan S.I.D memberi inspirasi bagi band-band Bali lainnya untuk berusaha lebih keras lagi, toh S.I.D secara konkret sudah membuktikan kalau band `putera daerah’ pun sanggup menaklukan kejamnya industri musik ibukota. Untuk mendukung band-band Bali, drummer S.I.D, Jerinx dan beberapa kawannya kemudian membuka The Maximmum Rock N’ Roll Monarchy (The Max), sebuah pub musik yang berada di jalan Poppies, Kuta. Seringkali diadakan acara rock reguler di tempat ini.

Indie Indonesia Era 2000-an

Bagaimana pergerakan scene musik independen Indonesia era 2000-an? Kehadiran teknologi internet dan e-mail jelas memberikan kontribusi besar bagi perkembangan scene ini. Akses informasi dan komunikasi yang terbuka lebar membuat jaringan (networking) antar komunitas ini semakin luas di Indonesia. Band-band dan komunitas-komunitas baru banyak bermunculan dengan menawarkan style musik yang lebih beragam. Trend indie label berlomba-lomba merilis album band-band lokal juga menggembirakan, minimal ini adalah upaya pendokumentasian sejarah yang berguna puluhan tahun ke depan.

Yang menarik sekarang adalah dominasi penggunaan idiom `indie’ dan bukan underground untuk mendefinisikan sebuah scene musik non- mainstream lokal. Sempat terjadi polemik dan perdebatan klasikmengenai istilah `indie atau underground’ ini di tanah air. Sebagian orang memandang istilah `underground’ semakin bias karena kenyataannya kian hari semakin banyak band-band underground yang `sell-out’, entah itu dikontrak major label, mengubah style musik demi kepentingan bisnis atau laris manis menjual album hingga puluhan ribu keping. Sementara sebagian lagi lebih senang menggunakan idiom indie karena lebih `elastis’ dan misalnya, lebih friendly bagi band-band yang memang tidak memainkan style musik ekstrem. Walaupun terkesan lebih kompromis, istilah indie ini belakangan juga semakin sering digunakan oleh media massa nasional, jauh
meninggalkan istilah ortodoks `underground’ itu tadi.

Ditengah serunya perdebatan indie/underground, major label atau indie label, ratusan band baru terlahir, puluhan indie label ramai- ramai merilis album, ribuan distro/clothing shop dibuka di seluruh Indonesia. Infrastruktur scene musik non-mainstream ini pun kian established dari hari ke hari. Mereka seakan tidak peduli lagi dengan polarisasi indie-major label yang makin tidak substansial. Bermain musik sebebas mungkin sembari bersenang-senang lebih menjadi `panglima’ sekarang ini.

Ekspresi dalam bahasa jepang ketika berkencan / pacaran

Kali ini kita akan belajar mengenai frase2 yang sering digunakan untuk berkencan ^^. Bagi kamu2 yang sedang pacaran pasti akan sangat menyenangkan jika menggunakan kata2 dalam bahasa jepang.  Didalam pembahasan ini hanya ditekankan kepada frase penggunaanya, jadi untuk kosa kata lainnya bisa kamu cari sendiri dikamus.. hehehe… Langsung saja berikut ini adalah tutorialnya :
.

1.  Aku ada kencan hari ini!

Kyoo wa deeto da!
Kosakata / Ekspresi
kyou
今日
hari ini
deeto
デート
tanggal
Catatan
Sejak “deeto (デート)” adalah dari kata Inggris “tanggal”, hal itu ditulis dalam katakana .
.

2. Aku tampak mengerikan!

Hidoi kao shiteru!

Kosakata / Ekspresi
hidoi
ひどい
mengerikan
kao
wajah
shite
し て
bentuk-te dari
kata kerja “ suru (melakukan) “
Catatan
“~ Shiteru ~ (してる)” adalah cara yang sehari-hari untuk mengatakan “shiteiru ~ (~している).” “~ Iru (いる~)” digabung dengan te-bentuk kata kerja dan menyatakan tindakan dalam proses atau keadaan tindakan selesai.
.

3. Apa yang harus saya pakai?

Nani o layang-layang ikou kana.

Kosakata / Ekspresi
nani
apa
layang-layang
着 て
bentuk-te dari
kata kerja “kiru (untuk pakai)”
ikou
行こう
bentuk kehendak
kata kerja “ Iku (untuk pergi) “
Catatan
“ O (を) “adalah partikel yang menandai objek. “Kana ~ (~かな)” dapat diterjemahkan sebagai “Aku ingin tahu ~” dalam bahasa Inggris.
.

4. Saya terlambat.

Osokunarisou.

Kosakata / Ekspresi
osokunaru
遅く なる
terlambat untuk
Catatan
“~ Sou (da)” mengungkapkan pembicara spekulasi. Ini diterjemahkan menjadi “lihat,” “tampaknya,” “merasa seperti” lain-lain
.

5. Aku bertanya-tanya apakah dia akan menunggu untuk saya.

Mattete kureru kana.

Kosakata / Ekspresi
matteite
待っ て い て
bentuk-te dari
“Matteiru (harus menunggu)”
Catatan
“Mattete (待ってて)” adalah cara yang sehari-hari untuk mengatakan “matteite (待っていて).” Ketika “~ kureru (~ くれる)” digabung dengan kata kerja “ te-bentuk , “berarti” melakukan sesuatu untuk saya (atau seseorang). “ “Kana ~ (~かな)” dapat diterjemahkan sebagai “Aku ingin tahu ~” dalam bahasa Inggris.
.

6. Dia / Dia seharusnya sudah di sini sekarang.

kuru hazu Mou nanoni.

Kosakata / Ekspresi
mou
もう
segera
kuru
来る
datang
hazu
はず
diharapkan
Catatan
Ketika “~ noni (~ のに)” digunakan pada akhir kalimat, menyatakan penyesalan atau ketidaksabaran.
.

7. Aku ingin tahu apakah saya sedang menunggu di tempat yang salah.

Machiawase-basho machigaeta kana.

Kosakata / Ekspresi
machiawase-basho
待ち合わせ 場所
tempat untuk menunggu
machigaeru
間違える
menjadi salah
Catatan
“Kana ~ (~かな)” dapat diterjemahkan sebagai “Aku ingin tahu ~” dalam bahasa Inggris.
.

8. Aku menyesal aku terlambat.

Okurete gomen ne.

Kosakata / Ekspresi
okureru
遅れる
terlambat
gomen
ごめん
Aku menyesal.
Catatan
“Ne (ね)” adalah sebuah kalimat berakhir partikel . Seorang pembicara Pria mungkin akan berkata “gomen (ごめん)” atau “gomen na (ごめんな).”
.

9. Terima kasih untuk menunggu.

Mattete kurete arigatou.

Kosakata / Ekspresi
matteite
待っ て い て
bentuk-te dari
“Matteiru (harus menunggu)”
arigatou
ありがとう
Terima kasih.
Catatan
“Mattete (待ってて)” adalah cara yang sehari-hari untuk mengatakan “matteite (待っていて).” Ketika “~ kureru (~ くれる)” digabung dengan kata kerja “ te-bentuk , “berarti” melakukan sesuatu untuk saya (atau seseorang). “
.

10. Apa yang terjadi?

Doushitano?

Catatan
“Tidak (の)” adalah sebuah kalimat berakhir partikel yang membuat sebuah kalimat menjadi pertanyaan.“Doushitano (どうしたの)” suara feminin, sehingga pembicara laki-laki akan berkata “Doushitanda (どうしたんだ)” sebagai gantinya.

11. Aku mulai khawatir.

Shinpai shichatta yo.

Kosakata / Ekspresi
shinpai suru
心配 する
menjadi gelisah
Catatan
“Yo (よ)” adalah sebuah kalimat berakhir partikel yang menunjukkan penekanan moderat. “~Shichatta(しちゃった)” adalah cara yang sehari-hari untuk mengatakan “shite shimatta ~ (~してしまった) Klik.”disini untuk penggunaan “chau ~ (~ Chatta).” “Shinpai shichatta yo (心配しちゃったよ) “suara feminin, sehingga pembicara laki-laki mungkin akan berkata” Shinpai Shita zo (心配したぞ) “sebagai gantinya.
.

12. Jangan begitu marah.

Sonnani okoranaide yo.

Kosakata / Ekspresi
sonnani
そんなに
begitu banyak, seperti itu
okoru
怒る
untuk marah
Catatan
“Okoranaide (怒らないで)” adalah negatif te-bentuk dari kata kerja “okoru (怒る).” “Yo (よ)” adalah sebuah kalimat berakhir partikel yang menunjukkan penekanan moderat. “Yo Okoranaide (怒らないでよ)” suara feminin, sehingga pembicara laki-laki mungkin akan berkata “Okoruna yo (怒るなよ)” sebagai gantinya.
.

13. Apakah kamu keberatan jika aku melihat di toko ini sebentar?

Koko chotto ii ittemo tungau?

Kosakata / Ekspresi
koko
ここ
di sini
chotto
ちょっと
sejenak
miru
見る
untuk melihat
Catatan
“Tungau (見て)” adalah bentuk-te dari kata kerja “miru (見る).” “~ Ii te mo (~てもいい)” adalah sebuah frase yang menyatakan izin. Klik di sini untuk mempelajari penggunaan lain dari “chotto (ちょっと).”
.

14. Aku lelah.

Tsukarechatta.

Kosakata / Ekspresi
tsukareru
疲れる
merasa lelah
Catatan
“~ Chatta (~ ちゃった)” adalah cara yang sehari-hari mengatakan “~ te shimatta (~てしまった) Klik.” di sini untuk mempelajari penggunaan “chau ~ (~ Chatta).” “Tsukarechatta (疲れちゃった) “suara feminin atau kekanak-kanakan, sehingga pembicara laki-laki akan cenderung mengatakan” tsukareta (疲れた)“atau” tsukareta na (疲れたな) “sebagai gantinya.
.

14. Kalau kita berhenti untuk minum teh?

OCHA shinai?

Kosakata / Ekspresi
o-cha
お茶
teh
Catatan
“O (お)” adalah awalan yang digunakan untuk mengungkapkan kesantunan. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut tentang awalan “o (お)” “Shinai (しない)” adalah bentuk negatif informal dari kata kerja “ suru (harus dilakukan). “ Dengan intonasi meningkat, mengungkapkan undangan. Dalam situasi formal, “ka (shimasenしませんか)” digunakan.
Dalam bahasa Inggris, “pergi untuk minum kopi” adalah frase yang umum digunakan, tetapi kata “o-cha (teh)” biasanya digunakan di Jepang apakah Anda minum teh atau kopi.
.

15. Kemana kita harus pergi berikutnya?

Tsugi wa doko ka e ikou.

Kosakata / Ekspresi
tsugi
berikutnya
doko
どこ
dimana
Iku
行く
pergi
Catatan
“Ikou (行こう)” adalah bentuk kehendak dari kata kerja “Iku (行く).”
.

16. Bagaimana dengan film?

Eiga demo miru?

Kosakata / Ekspresi
eiga
映 画
film
miru
見る
menonton
Catatan
“Demo (でも)” digunakan dalam santai menyebutkan sesuatu sebagai saran. Ini diterjemahkan menjadi “~ atau sesuatu.” Dalam situasi informal, bentuk biasa dari kata kerja dapat digunakan sebagai pertanyaan dengan intonasi naik.

.

17. Mari kita pergi makan.

Shokuji shiyou.

Kosakata / Ekspresi
shokuji
食 事
makan
suru
する
untuk melakukan
Catatan
“Shiyou (しよう)” adalah bentuk kehendak dari kata kerja “ suru (する). “
.

18. Bagaimana jika sushi saja?

Sushi nanka dou?

Kosakata / Ekspresi
dou
どう
bagaimana
Catatan
“Nanka (なんか)” merupakan cara sehari-hari untuk mengatakan “nado (など).” Hal ini menunjukkan saran tentatif dan diterjemahkan menjadi “atau sesuatu.”
.

19. Mengapa saya begitu gugup?

Nande konnani Doki Doki n darou shichau.

Kosakata / Ekspresi
nande
なんで
mengapa
konnani
こんなに
seperti ini, dengan cara ini
Doki Doki
ドキドキ
pit-a-tepuk
Catatan
“Doki Doki (ドキドキ)” adalah salah satu ekspresi onomatopoeic . Ini menggambarkan jantung berdetak disebabkan oleh peningkatan latihan atau gugup. ekspresi Onomatopoeic sering ditulis dalam katakana, meskipun mereka bukan kata-kata asing. Klik di sini untuk belajar lebih banyak tentang mereka.
“~Shichau (しちゃう)” adalah cara yang sehari-hari untuk mengatakan “shite shimau ~ (~してしまう).” Klik di sini untuk penggunaan “chau ~ (~ ちゃう).”
“~ Darou (~ だろう)” digunakan ketika menebak dengan keraguan. Ini ekspresi yang dekat dengan “Aku ingin tahu ~” dalam bahasa indonesia.
.

20.  Saya berharap kita bisa bersama selamanya.

Zutto isshoni itai.

Kosakata / Ekspresi
zutto
ずっと
terus-menerus
isshoni
一緒 に
bersama
iru
いる
tinggal
Catatan
“Tai ~ (~ たい)” mengungkapkan keinginan untuk melakukan sesuatu. Klik di sini untuk belajar tentang ekspresi keinginan.
.

21. Apakah kamu ingin bersamaku untuk sementara waktu?

Chotto yotte ikanai?

Kosakata / Ekspresi
chotto
ちょっと
sebentar
yotte
寄っ て
yang bentuk-te verba
“Yoru (mampir)”
Iku
行く
pergi
Catatan
“Ikanai (いかない)” adalah bentuk negatif informal dari kata kerja “ Iku (untuk pergi). “ Dengan intonasi meningkat, mengungkapkan undangan. Dalam situasi formal, “ka (ikimasenいきませんか)” dipakai.
.

22. Apa yang harus saya lakukan?

Doushiyou?

Kosakata / Ekspresi
dou
どう
apa, bagaimana
shiyou
しよう
bentuk kehendak dari
kata kerja “ suru (melakukan) “
Catatan
“Dousuru (どうする)” adalah “Apa yang akan Anda lakukan?”
.

23. Aku senang sekali hari ini.

Kyou wa tanoshikatta.

Kosakata / Ekspresi
kyou
今日
hari ini
tanoshii
楽しい
nikmat
Catatan
“Tanoshikatta (楽しかった)” adalah bentuk lampau dari kata sifat “tanoshii (楽しい).” Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut tentang kata sifat.
.

24. Kapan saya bisa bertemu lagi?

Kondo, aeru itsu?

Kosakata / Ekspresi
Kondo
今 度
lain kali
itsu
いつ
ketika
aeru
会える
bentuk potensi
kata kerja “ au (bertemu) “
.

25. Apakah Anda ingin pergi ke konser pada hari Jumat?

Kinyoubi ni konsaato ni ikanai?

Kosakata / Ekspresi
kinyoubi
金曜日
Jumat
konsaato
コンサート
konser
Iku
行く
pergi
Catatan
Sejak “konsaato (コンサート)” adalah dari kata Inggris “konser,” itu ditulis dalam katakana .
“Ikanai (行かない)” adalah bentuk negatif informal dari kata kerja “ Iku (untuk pergi). “ Dengan intonasi meningkat, mengungkapkan undangan. Dalam situasi formal, “ka (ikimasen行きませんか)” digunakan.
.

26. Aku pikir dia adalah satu untuk saya!

Kanojo shika inai!

Kosakata / Ekspresi
kanojo
彼女
dia
shika
しか
hanya
inai
いない
bentuk negatif
dari kata kerja “iru (ada)”
Catatan
“Dia adalah salah satu” adalah “Kare shika inai (彼しかいない).”
.

27. Ayo kita belanja.

Kaimono ni ikou.

Kosakata / Ekspresi
kaimono
買い物
perbelanjaan
ikou
行こう
bentuk kehendak dari
kata kerja “ Iku (untuk pergi) “
Catatan
“ Ni (に) “adalah partikel yang menunjukkan arah. Ini diterjemahkan menjadi “ke”.
.

28. Saya ingin mendapatkan sweter.

Seetaa ga hoshii na.

Kosakata / Ekspresi
seetaa
セーター
sweater
hoshii
欲しい
ingin
Catatan
Sejak “seetaa (セーター)” adalah dari kata Inggris “sweater,” itu ditulis dalam katakana .
“ Na (な) “adalah sebuah kalimat berakhir partikel yang menempatkan penekanan biasa pada pendapat.
.

29. Itu terlihat bagus pada kamu.

Sore Yoku niau yo.

Kosakata / Ekspresi
sakit
それ
yang
Yoku
よく
baik, baik
niau
似合う
sesuai
Catatan
“ Yo (よ) “adalah sebuah kalimat berakhir partikel yang menekankan sebuah pernyataan.
.

30. Jika saya tidak mengerti, aku mungkin menyesalinya.

Kawanai untuk koukaisuru Kamo shirenai.

Kosakata / Ekspresi
kawanai
買わない
bentuk negatif
kata kerja “ kau (membeli) “
koukaisuru
後悔 する
untuk regert
Catatan
“Untuk (と)” ditempatkan setelah kata sifat atau kata kerja untuk membuat bersyarat.
“~ Kamoshirenai (~かもしれない)” menunjukkan pembicara menebak dan diterjemahkan menjadi “mungkin.”